Selasa, 21 Juni 2011

GLOBAL WARMING

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah
            Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±     0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.  Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

            Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas.
            Tetapi, menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
            Berdasarkan rumusan diatas maka penulis memilih judul “ Industri Peternakan Salah Satu Penyebab Pemanasan Global ”.  
1.2       Identifikasi Masalah
            Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
            Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka pertanyaan penulisannya adalah :
1.      Apakah ada hubungan antara industri peternakan dengan pemanasan global ?
2.      Seberapa besar sektor peternakan menyumbangkan emisi gas rumah kaca ? 

1.3       Pembatasan Masalah
            Ruang lingkup penulisan ini dibatasi pada hubungan pemanasan global dengan efek rumah kaca dari industri peternakan.

1.4       Tujuan Penulisan
            1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara industri peternakan dengan pemanasan global.
            2. Untuk mengetahui seberapa besar sektor peternakan menyumbangkan emisi gas rumah kaca.

1.5       Manfaat atau Kegunaan Penulisan
            1. Manfaat akademis, untuk lebih memahami penyebab-penyebab pemanasan global.
            2. Manfaat praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat tentang penyebab-penyebab pemanasan global.         

BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Pemanasan Global
            Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Penelitian para ahli yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu seratus tahun terakhir ini, suhu bumi telah meningkat sebesar 0,6 C.
2.2       Penyebab Pemanasan Global
            1. Efek Rumah Kaca      
               Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
            2. Industri Peternakan
               Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
2.3       Dampak Pemanasan Global
            Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global yaitu :
            1. Iklim Mulai Tidak Stabil
                Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
            2. Peningkatan Permukaan Laut
                Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.        
            4. Dampak Sosial dan Politik
                Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
 2.4      Cara Mencegah Pemanasan Global
            Untuk cara mencegah pemanasan global antara lain :
            1. Mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan.
            2. Melakukan uji emisi semua kendaraan bermotor.
            3. Pembuangan sampah metode atau sistem Sanitary Landfil menjadi suatu gerakan dan kepedulian bersama.
            4. Ketentuan ambang batas Ranangmor pemroduksi gas buang CO2 diperketat ( diturunkan ambang batasnya ).
            &nb sp;          

BAB III
PENUTUP


3.1       KESIMPULAN
            Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan industri peternakan karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.
           
DAFTAR PUSTAKA



Kompas  ( 2005 ).  “Terungkap, Bukti Pemanasan Global”, edisi Senin 2 Mei 2005,            diambil dari http://www.kompas.com/teknologi/news/0505/02/132323.htm

Revkin, C. A. &  William, T. “Global Warming Called Security Threat”, The New York     Times, 15 April 2007, diakses pada 15 Mei 2007, http://www.nytimes.com

Borestein, S.  ( 2007 ),  Global Warming a Security Risk, Assosiate press, diakses pada      16 April 2007, WWW.SpectraGreen.com

Pearce, F.  ( 2007 ). Global Warming, dalam “Pemanasan Global, panduan bagi   pemula tentang perubahan iklim” ( Manunwardoyo, W., editor ), Jakarta,          Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar